Hikmah Sunday, 02 Apr 2023, 1652 WIB Sang pemuda tersenyum. “Tak apa, wahai syekh. Saya rela dan ikhlas, semoga itu menjadi amal ibadah orang tua saya,” katanya.“Tapi,” lanjut anak muda itu, “saya tidak tahu apakah saudatara saya yang lainnya juga mengikhlaskannya. Saya memiliki 11 orang saudara, dan mereka semua adalah ahli waris yang punya hak sama dengan saya. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka semua seorang diri,” ujar anak muda itu.“Baik, dapatkah kau memberikan alamatnya, saya akan menemui mereka satu persatu,” jawab Ibrahim bin Adham. Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca Akhirnya, satu persatu, Ibrahim bin Adham mendatangi anak-anak dari pedagang kurma yang telah wafat itu untuk meminta keikhlasan atas sebutir kurma yang dimakannya. Dan semua anak pedagang tua yang ditemuinya, ikhlas dan ridha atas apa yang terjadi. “Kami semua, anak-anak dari ayah kami, pedagang kurma yang sudah wafat, merelakan dan mengikhlaskannya,” ujar anak-anak dari pedagang kurma tersebut. Mereka semua bersepakat untuk menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang dimakan oleh Ibrahim secara tidak bin Adham bersyukur akhirnya sebutir kurma yang tidak halal’ dulu, kini sudah halal. Dan ia berharap, dengan restu dan keridhaan dari seluruh anak-anak pedagang kurma tersebut, doa-doanya Kembali dikabulkan Allah sekian lama, Ibrahim bin Adham kembali melakukan perjalanan ke Palestina, menuju Baitul Maqdis. Dan seperti sebelumnya, ia memilih tempat di bahwa Kubah As-Sakhra’ untuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT. Hingga tak lama kemudian, ia kembali mendengar dialog tentang dirinya dari dua malaikat yang dulu pernah membicarakannya.“Itu adalah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain,” kata malaikat kedua memberitahukan kepada malaikat pertama.“Oh, tidak,” kata Malaikat pertama. “Sekarang doanya Ibrahim bin Adham, telah terkabul Kembali, sebab dirinya telah mendapat penghalalan dan keridhaan dari ahli waris pemilik kurma itu. Jiwa dan hati Ibrahim kini sudah bersih kembali dari sebutir kurma haram yang ia makan tanpa seizin pemiliknya," jawab malaikat hal itu, Ibrahim bin Adham tersadar dari zikirnya, dai ia sangat berbahagia karena doanya telah dikabulkan Allah A’lam. doa tertolak doa terkabul doa dikabulkan penyebab doa tertolak doa ramadan doa ramadhan ibrahim bin adham dan kurma se Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini Menebar Ukhuwah Meraih Berkah. Informasi [email protected]
Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain." "Tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebiji kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."
Seorang sufi yang terkenal dengan kezuhudannya pernah mengalami suatu peristiwa yang mengandung hikmah untuk diambil manfaatnya. Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke masjidil Aqsa. Untuk bekal diperjalanan, dia membeli sedikit kurma dari pedagang tua di dekat Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terjatuh dekat timbangan. Menyangka kurma itu sebahagian dari yang dibelinya, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu dia terus berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, dia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Dia solat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba dia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya. Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT,’ kata malaikat yang satu. Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana 4 bulan yang lalu dia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram,’ jawab malaikat yang satu lagi. Ibrahim bin Adham terkejut sekali, dia tersentap, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. Astaghfirullahal adzhim’ ibrahim beristighfar. Dia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Sesampai di Mekkah dia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemui pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. Ke mana ia sekarang ?” tanya Ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu. “Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. Nah, begitulah’ kata Ibrahim setelah bercerita, Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?”. “Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas namakan mereka kerana mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.” jawab pemuda itu. “Di mana tempat tinggal saudara-saudaramu ? Biar saya temui mereka satu persatu.’ pinta Ibrahim. Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham kembali sudah berada di bawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain.” “O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, dia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram kerana masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.” Oleh sebab itu berhati-hatilah akan makanan yang masuk ke tubuh kita, sudah halalkah? Jika ragu-ragu, lebih baik kita tinggalkan. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap kebaikan adalah sedekah.” Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah lebih ramai yang akan mendapat manafaat. Ustaz Iqbal Zain Ustaz Iqbal Zain merupakan seorang penceramah bebas, penterjemah ulama dari luar dan panel penceramah Pertubuhan KEMUDI. Mendalami pengajian khusus Feqah Imam Syafiee, Ilmu Tarbiyah dan Fiq-hudda’wah di Pusat Pengajian Darul Mustafa, Yamen. Kini menyambung pengajian di peringkat Master dalam bidang Ketamadunan Dan Falsafah Islam di Centre for Advanced Studies on Islam, Science and Civilisation CASIS di Universiti Teknologi Malaysia. Facebook .